Syair A Visual Poem
Oleh orang yang selalu dibelakang anda
Oleh orang yang selalu dibelakang anda
Sekarang jam..... entah pukul berapa .. saat senyap mulai terasa, suram mulai membaur, rintik-rintik sendu mulai menumpuk, berbaur menjadi menjadi satu, jalan terjal kembali terniang.....
naif.. kah?
gegabah.. kah?
atau??
Aku terlalu....
Terlalu dengan masa yang ada harinya membuat batin menciut, kelam, tanpa cahaya sedikitpun..
gegabah.. kah?
atau??
Aku terlalu....
Terlalu dengan masa yang ada harinya membuat batin menciut, kelam, tanpa cahaya sedikitpun..
Jumpa malam ini membuatku takut akan rotasi yang tak kunjung berhenti, lebur, rapuh dan suram,...
Gagah itu hanyalah topeng ketika terang adanya.. namun malam ini...
kisah-kisah.. kembali..
melewati urat syaraf bermetafosa, lalu membesar, menumpuk di belakang otak menjelma menjadi nadi-nadi yang membeku, membuat fikiran menjadi dungu..
kisah-kisah.. kembali..
melewati urat syaraf bermetafosa, lalu membesar, menumpuk di belakang otak menjelma menjadi nadi-nadi yang membeku, membuat fikiran menjadi dungu..
Entah...
Kenapa tatapan ini begitu kosong..
seperti ingin rasanya mencari satu cahaya di jutaan titik kelam..
Kenapa tatapan ini begitu kosong..
seperti ingin rasanya mencari satu cahaya di jutaan titik kelam..
Namun bergejolak kembali adanya..
Adakah yang menyambutku?
Adakah yang mengobatiku?
Adakah yang...
Adakah kau yang memberi..
Adalah kau yang memberi penenang.. pada jiwa yang bergejolak ini..
Adakah yang menyambutku?
Adakah yang mengobatiku?
Adakah yang...
Adakah kau yang memberi..
Adalah kau yang memberi penenang.. pada jiwa yang bergejolak ini..
Aku bergejolak di malam tertentu..
saat semua pasang mata mulai merekatkan mimpi mereka pada kahayalan abstrak dan nyata..
saat semua pasang mata mulai merekatkan mimpi mereka pada kahayalan abstrak dan nyata..
Aku berteriak saat seisi tubuh mulai merebah.. terlihat tenang namun... Itulah adanya.. Kacau..
Fikiranku kembali mengigil meski.. seperti ada reruntuhan batu yang terjun di dalamnya, menghancurkan semua harapan yang tak kunjung berhenti..
Berhamburan, bertaburan lalu... Boom pecah..
Berhamburan, bertaburan lalu... Boom pecah..
Berangsur-angsur kacauku mulai membaik.. sembari mataku tak lepas melihat gambar yang terpajang..
Menatapku seolah selalu memberi wejangan..
Menatapku seolah selalu memberi wejangan..
Ya...
Mereka...
Tangan yang pernah mengayunkanku akan buaian... bukan bualan..
Tangan gagah yang mendewasakan bukan yang membuatku terbakar..
Mereka...
Tangan yang pernah mengayunkanku akan buaian... bukan bualan..
Tangan gagah yang mendewasakan bukan yang membuatku terbakar..
lalu optimiskuku, .. Kembali..
Berkat..
Cahaya di titik jatuhku..
0 komentar:
Posting Komentar