Sebuah curhatan yang di utarakan.
Ku genggam hati yang kau abaikan dengan bualan kosongmu saat kau berada di titik jatuhmu, saat terhianat dengan bualan rasa, lalu kenapa bertahan??.., pernahkah kau berfikir sejenak tentang ku, orang yang tak kau fikirkan, namun hanya tempat singgah rasa sesuka kau berlabuh, setelah itu kebodohanmu yang sama berlalu, meninggalkan aku yang sejatinya menunggumu.
Naif jika jatuhmu berulang, lalu kau tetap bersandar padaku, tempat dimana saat hujan membasahi hatimu, saat itu juga kau berikan lukamu, kau dekatkan keluhmu dan irisku mendengarmu. Apakah hatimu batu, meski berkali dia menyayatmu.. haruskah bertahan??... , ia.... aku merasakannya, merasakan dua kali sakitnya, pertama, sakit yang kau rasa karena ulah bodohmu dan kedua sakit yang aku rasa karena kau mengabaikan rasaku.
Ikhlas ku menjadi bayanganmu, meski saat gelap tiba kau akan menghilangkanku.
0 komentar:
Posting Komentar