Sangsaka 17 Malam.
Desir malam, sepi angin, sunyi bunyi, tertancap sebilah di ujung tanah bersejarah yang pernah berdarah...
Masih tegap meski diam kala malam, terlihat lelah berbaur embun tercium debu, sisa anak bangsa berlalu lalang...
Merelakan dingin.. saat semua nafas bermain dengan angan, saat semua mimpi bermain dengan harapan..
Setidaknya kau masih kokoh..
Kau wajib di ingatkan..
Kau wajib di ingatkan..
Butirmu yang melemah sebelas bulan lamanya.. mulai berjejer di sudut bumi proklamasi.. Terpajang meski puluhan ribu harganya.. setidaknya sucimu masih memberi pengharapan kepada yang belum merdeka secara sila yang ke lima..
Aku harap simpulmu kuat, rajutmu menguat,
Agar generasi ini tak lupa..
Dari mana merah putih itu asalnya..
Agar generasi ini tak lupa..
Dari mana merah putih itu asalnya..
Agar generasi ini tak lengah..
Karena ia wajib hukumnya di jaga..
Karena ia wajib hukumnya di jaga..
Sangsaka tujuh belas malam..
Hormatku, pengabdianku, kebanggaanku terhadapmu sampai akhir... Hayatku..
Kok kakak bisa bgt bikin syair yg seindah itu sih ðŸ˜
BalasHapusBaca dan resapi aja, mas Dirgahayu RI ke 75
Hapus