20/09/19

KILAS IBU PERTIWI (SYAIR)

The A Visual Poem
Oleh orang yang selalu di belakang anda
Ini ceritaku untuk anak-anaku...
Mungkin kalian kenal denganku..
Mungkin kalian tiap hari menyebut namaku..
Mungkin aku ada di dalam buku pelajaran kalian..
Mungkin aku ada di smartphone kalian
Mungkin...
Mungkin kalian tak tau.... bahwa paru-paruku sekarang sesak penuh dengan ulah yang berulah..
atau... mungkin kalian pura-pura tak tau..!
Menuli!, membisu!, terdiam! , memejam! dengan ketidak pekaan!
Aku berkujur dengan lengan terpasung seperti mati meski berotasi, helai demi helai daun hijauku rontok menguning, jatuh ketumpukan rerumputan
Tinggal nyalakan....
Boooooooom!,
hidungku perih terhisap karbondikosida yang berlebihan..
Aku tau ini bukan ulah sebagian.. Tapi ini takdir..
Takdir kepekaan yang mulai memudar,
Takdir sadar yang mulai berkurang..
Jemari ku terputus tiap harinya..
Aku yang dulu masih bisa menopang beratnya dehidrasi yang berlebihan..
yang dulu masih bisa menopang curahan yang berlebihan..
Sekarang...
Rasanya...jangankan menopang menggengampun rasanya tak sanggup..
Telanjangi serapan membuat aku terapung.. tak ada lagi pori-pori dan tak ada lagi nyanyian ibu pertiwi..
Tinggal tunggu waktu ini...
Anak-anakku..
Tinggal tunggu...
Waktu kita semua mati..

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012/2021 All right Reserved Darmadi Curup. Diberdayakan oleh Blogger.